ISNU Medan Sebut Nikson Nababan Miliki Visi Besar untuk Sumut
Mei 17, 2024Rektor USU Sambut Baik Pelantikan dan Program ISNU Sumatera Utara
Juni 13, 2024Medan, ISNUSUMUT.ORG – Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sumatera Utara (Sumut) menggelar acara buka puasa bersama dirangkai dengan Tadarusan Kebangsaan dan Kebhinnekaan di Hotel Madani, Medan, pada Jumat (5/4/2024). Acara ini dihadiri oleh para tokoh agama, ormas keagamaan, ormas kepemudaan, praktisi, dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Medan.
Tadarusan Kebangsaan dan Kebhinnekaan kali ini mengangkat tema “Menjaga Persatuan Bangsa dengan Agama dan Kearifan Lokal”. Tema ini dipilih sebagai ajakan untuk memperkuat religiositas dan merawat budaya sebagai modal penting dalam melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa, terutama setelah Pemilu yang masih menyisakan berbagai cerita dan dinamika.
Ketua Terpilih PW ISNU Sumut Dr. Arifuddin Muda Harahap, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan tekadnya untuk menjadikan PW ISNU sebagai wadah terdepan dalam memberikan pertimbangan akademik dan intelektual atas berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
Arifuddin juga menekankan pentingnya kegiatan akademik dalam setiap program PW ISNU. Ia berharap dengan kegiatan akademik, pemikiran-pemikiran segar dan dinamis dapat lahir dan mewarnai alam pikir bangsa Indonesia, bahkan dunia.
Salah satu narasumber dalam acara ini, Drs. KH. Hatta Siregar, M.Si., mengharapkan PW ISNU secara konsisten mewadahi kegiatan-kegiatan akademik yang produktif untuk menyahuti berbagai persoalan umat dan kebangsaan. Ia juga mengingatkan ISNU untuk mewarisi tradisi intelektual para pendiri NU yang sejak awal memberikan arah intelektual dan pemikiran bagi Nusantara dan dunia Islam.
Narasumber lainnya, Prof. Dr. Ansari Yamamah, MA., Guru Besar UIN Sumatera Utara, menyampaikan bahwa rasa persaudaraan atau “al-ukhhwah” merupakan substansi penting dari kearifan lokal Nusantara. Hal ini, menurutnya, menjadi ruh dari inti ajaran agama dan budaya dalam menjaga persatuan.
Prof. Ansari juga menegaskan bahwa dinamika dan budaya baru yang masuk ke Indonesia harus disikapi dengan bijak, tanpa mengganggu rasa persatuan dan ukhuwah. Menjaga ukhuwah, katanya, berarti menjaga persatuan dan kebersamaan, dan itu berarti telah menjaga agama dan kearifan budaya bangsa.
Acara Tadarusan Kebangsaan dan Kebhinnekaan ini menjadi bagian dari rangkaian Buka Puasa Bersama yang diselenggarakan PW ISNU Sumut. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga agama dan kearifan lokal. ***
Sumber: LadangBerita.id